Hubungan Kejadian Bullying dengan Perilaku Asertif Siswa di SMA Negeri 4 Denpasar

  • Putu Venessa Udayana University
Keywords: Siswa, Bullying, Perilaku Asertif

Abstract

Bullying adalah tindakan intimidasi atau pelecehan baik fisik maupun psikologis yang tidak beralasan dari individu atau kelompok kepada individu lainnya dari waktu ke waktu dan terus berlanjut sehingga menciptakan sebuah pola pelecehan terhadap individu yang tidak bisa membela diri (Dupper, 2013). Salah satu faktor yang mengidentifikasi kecenderungan menjadi korban bullying adalah sikap asertif. Dalam hal ini perlu ditanamkan perilaku asertif pada setiap remaja sehingga mereka dapat mengekspresikan dirinya tanpa menyinggung orang lain. Pada penelitian kali ini peneliti ingin melihat adanya hubungan antara kejadian bullying dengan perilaku asertif pada siswa di SMA Negeri 4 Denpasar. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner kepada siswa. Hasil uji korelasi didapatkan bahwa ada hubungan antara kejadian bullying dan perilaku asertif siswa SMA. Hubungan tersebut tidak searah dan cukup kuat (rs= - 0,692) artinya apabila kejadian bullying berkurang maka perilaku asertif akan meningkat. Peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat meneliti faktor – faktor lain yang menyebabkan kejadian bullying seperti bullying di sekolah.Bullying adalah tindakan intimidasi atau pelecehan baik fisik maupun psikologis yang tidak beralasan dari individu atau kelompok kepada individu lainnya dari waktu ke waktu dan terus berlanjut sehingga menciptakan sebuah pola pelecehan terhadap individu yang tidak bisa membela diri (Dupper, 2013). Salah satu faktor yang mengidentifikasi kecenderungan menjadi korban bullying adalah sikap asertif. Dalam hal ini perlu ditanamkan perilaku asertif pada setiap remaja sehingga mereka dapat mengekspresikan dirinya tanpa menyinggung orang lain. Pada penelitian kali ini peneliti ingin melihat adanya hubungan antara kejadian bullying dengan perilaku asertif pada siswa di SMA Negeri 4 Denpasar. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara membagikan kuesioner kepada siswa. Hasil uji korelasi didapatkan bahwa ada hubungan antara kejadian bullying dan perilaku asertif siswa SMA. Hubungan tersebut tidak searah dan cukup kuat (rs= - 0,692) artinya apabila kejadian bullying berkurang maka perilaku asertif akan meningkat. Peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat meneliti faktor – faktor lain yang menyebabkan kejadian bullying seperti bullying di sekolah.

References

Arumsari, C. (2017). Strategi Konseling Latihan Asertif Untuk Mereduksi Perilaku Bullying. Journal of Innovative Conseling: Theory, Practice, and Research, I(01), 31-39

Baiq Lina Astiti Rahayu, Andi Mappiare AT & Triyono.2018. Keefektifan Stuctured Learning Approach untuk Meningkatkan Perilaku Asertif Siswa SMA Korban Bullying. ISSN ; 2503-471X. Vol.03, No.11.

Dupper, D. R. (2013). School Bullying : New Perspectives on a Growing Problem. New York: Oxford University Press.

Farida Aryani & Muh. Ilham Bakhtiar.2018. Effect of assertive training on cyber bullying behavior for students. ISSN ; 1412-9760. Vol. 07, No.02.

Hertinjung, W. S., & Karyani, U. (2015). Profil Pelaku dan Korban Bullying di Sekolah Dasar. The 2nd University Research Coloquium , 173-180.

Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Andi.

Novalia & Tri Dayakisni. (2013). Perilaku Asertif dan Kecenderungan Menjadi Korban Bullying.ISSN ; 2301-8267. Vol. 01, No .01.

Pipih Muhopilah & Fatwa Tentama. 2019. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku bullying. ISSN ; 2715-2456. Vol. 01, No. 02.

Rosen, L. H., DeOrnellas, K., & Scott, S. R. (2017). Bullying in School: Perspectives from School Staff, Students, and Parents. Texas: Springer.

Widyastuti, R.& Nurita, D. (2018). Hari Anak NAsional, KPAI Catat Kasus Bullying Paling Banyak. (https://nasional.tempo.co/read/1109584/harianak-nasional-kpai-catat-kasus-bullying-paling-banyak diakses : 15Agustus 2020)

Published
2020-12-28
Section
Artikel